Bupati Perintahkan Inspektorat Audit BUMD dan Perumda

Teks foto
EVALUASI : Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, memimpin rapat evaluasi terhadap BUMD dan Perumda di Ketapang, Jumat (2/5).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, memerintahkan kepada inspektorat untuk melakukan audit kinerja dan keuangan menyeluruh terhadap seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Audit ini untuk mengungkap permasalahan mendasar, mulai dari pengelolaan keuangan hingga strategi bisnis yang kurang efektif.

Puluhan miliar uang yang dikucurkan untuk BUMD maupun Perusahaan Umum Daerah (Perumda) dianggap tidak mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini disampaikan Alex saat menggelar rapat evaluasi kinerja seluruh BUMD dan Perumda di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Ketapang, Jumat (2/5). Seluruh direksi diminta memaparkan capaian dan kendala yang dihadapi.

“Kondisi BUMD Ketapang tengah menjadi sorotan. Seperti PDAM Tirta Pawan yang mencatatkan pendapatan Rp33 juta pada 2021, kinerja secara keseluruhan dinilai belum optimal,” kata Alex.

Menurutnya, perlu peningkatan signifikan untuk berkontribusi maksimal pada PAD. Kekhawatiran ini semakin diperkuat oleh laporan kinerja beberapa BUMD lain yang kurang memuaskan. PDAM Tirta Pawan, meskipun menghasilkan pendapatan, masih menghadapi kritik terkait kualitas pelayanan yang kurang maksimal oleh masyarakat.

Meskipun ada rencana peningkatan kapasitas pipa hingga 10 liter per detik, penambahan modal sebesar Rp3,5 miliar pada 2024 dan Rp4,2 miliar pada 2025 dan kenaikan tarif 10 persen, target penyediaan air bersih yang lancar, jernih, dan merata masih belum tercapai. “Kinerja direksi pun dinilai masyarakat masih biasa saja, membutuhkan peningkatan signifikan,” ungkap Alex.

Sementara itu, BUMD Ketapang Mandiri yang beroperasi tanpa penyertaan modal sejak 2021, dan BUMD Ketapang Energi Mandiri yang menerima penyertaan modal Rp7 miliar, namun belum memberikan hasil maksimal. Hal ini menjadi bukti perlunya evaluasi menyeluruh.

“Yang paling mengkhawatirkan adalah BUMD Ketapang Pangan Mandiri. Meskipun menerima penyertaan modal Rp16 miliar, BUMD ini belum memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD, dan pembelian aset tanah yang dilakukan dipertanyakan efektivitasnya,” keluh Alex.

Menyikapi kondisi ini, dia bersama Wakil Bupati Ketapang telah mengambil langkah tegas. Dia memerintahkan inspektorat untuk melakukan audit kinerja dan keuangan menyeluruh terhadap seluruh BUMD. “Audit ini diharapkan dapat mengungkap permasalahan mendasar, mulai dari pengelolaan keuangan hingga strategi bisnis yang kurang efektif,” harapnya.

Selain audit, kajian mengenai merger beberapa BUMD juga tengah dilakukan oleh tim yang terdiri dari Sekda, asisten Sekda dan Bagian Ekbang. Tujuannya adalah untuk menciptakan entitas yang lebih besar, efisien, dan mampu bersinergi untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Menurutnya, kajian merger ini akan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk struktur manajemen, strategi bisnis, dan potensi peningkatan efisiensi. Proses ini akan diawasi secara ketat untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Alex menambahkan, keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada perencanaan yang matang, pelaksanaan yang terintegrasi, dan komitmen dari seluruh pihak terkait.

“Masyarakat Ketapang berharap langkah-langkah ini dapat memperbaiki kinerja BUMD dan meningkatkan kontribusinya bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait